Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Survei Markplus: 52 Persen Warga Non-Jabodetabek Harus Tambah Paket Data HP

image-gnews
Founder MarkPlus Hermawan Kartajaya (ketiga dari kiri) saat menyampaikan Keterangan Pers MarkPlus Conference 2017 di Jakarta, 1 Desember 2016. Tempo/Tongam sinambela
Founder MarkPlus Hermawan Kartajaya (ketiga dari kiri) saat menyampaikan Keterangan Pers MarkPlus Conference 2017 di Jakarta, 1 Desember 2016. Tempo/Tongam sinambela
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Konsultan marketing di Indonesia, MarkPlus Inc. melakukan survei terhadap 111 responden di seluruh Indonesia. Hasilnya, sebanyak 52,1 persen masyarakat non-Jabodetabek harus menambah pembelian kuota internet seluler (mobile broadband) alias paket data di telepon genggam atau HP mereka selama pandemi Covid-19.

"Karena 68,8 persen pengguna internet di wilayah tersebut belum memasang fixed broadband," kata Associate Business Analyst MarkPlus Inc. Sabrina Iryanti dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, 4 September 2020.

Fixed broadband adalah layanan internet kabel seperti contohnya wifi pribadi. Menurut Sabrina, ketergantungan masyarakat non-Jabodetabek pada kuota internet seluler membuat 22,9 persen mereka mengkonsumsi kuota lebih dari 30 gigabyte hingga unlimited.

Kondisi yang berbeda terjadi pada pengguna internet di Jabodetabek. Sekitar 63,5 persen masyarakat Jabodetabek tidak menambah maupun mengurangi kuota internet seluler bulanan. Sebab, mereka sudah didukung oleh personal wifi yang sudah terpasang di rumah masing-masing.

Sebelum pandemi, 31,7 persen masyarakat Jabodetabek menghabiskan kuota internet seluler 5 sampai 10 gigabyte. Saat pandemi jumlah kuota yang dipakai relatif sama. "Karena 74,6 persen dari mereka menggunakan wifi," kata Sabrina.

Dalam survei ini, Markplus Inc. juga mencatat bahwa kegiatan yang paling banyak menghabiskan kuota internet adalah telepon maupun video konferensi secara online sebesar 36 persen.

Kegiatan ini untuk mendukung interaksi bekerja dan belajar yang dilakukan dari rumah. Lalu diikuti oleh menonton video secara online sebesar 35,1 persen dan bermain media sosial sebesar 22,5 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) Kristiono mengatakan penetrasi fixed broadband di Indonesia memang belum merata. Sehingga sangat wajar masyarakat di daerah lebih mengandalkan internet seluler karena wifi tidak tersedia.

“Permasalahannya penetrasi fixed broadband rendah sekali. Kalau terhadap populasi hanya sekitar 3 sampai 4 persen,” kata Kristiono,

Tapi selain persoalan penetrasi, masalah juga muncul dalam layanan fixed broadband itu sendiri. Menurut Kristiono, para pelanggan, khususnya dari kelas ekonomi atas atau segmen A, masih mengalami ketidakpuasan.

Menurut dia, para pengguna dari segmen tersebut rela membayar lebih mahal untuk kualitas layanan yang diharapkan lebih baik. Sebab, seluruh aktivitas kini banyak dihabiskan di rumah.

FAJAR PEBRIANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


HP Pelajar SMP di Depok Dirampas Saat Pulang Sekolah, Korban Disabet Celurit

1 hari lalu

Ilustrasi penodongan atau perampokan dengan senjata tajam. Shutterstock
HP Pelajar SMP di Depok Dirampas Saat Pulang Sekolah, Korban Disabet Celurit

Pelajar SMP di Depok menjadi korban perampasan HP di Jalan Anggrek 5 RT. 02/04, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Depok.


Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

2 hari lalu

Ilustrasi belanja. Shutterstock
Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.


Google Form, Apa Saja Fungsinya?

2 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling


Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

2 hari lalu

Peti mati. Ilustrasi
Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.


Cara Melihat Password WiFi yang Sudah Terhubung di HP dan Laptop

2 hari lalu

Ilustrasi wifi di ponsel. Shutterstock
Cara Melihat Password WiFi yang Sudah Terhubung di HP dan Laptop

Berikut adalah beberapa cara untuk melihat password WiFi yang sudah terhubung di HP dan laptop.


KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

3 hari lalu

Koordinator IM57+ M. Praswad Nugraha bersama pakar hukum tata negara Bivitri Susanti (kanan) dan advokat Saor Siagian (kiri) dalam konferensi pers
KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.


Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo (tengah) disambut para pendukungnya saat acara Konsolidasi Pemenangan Bacapres PDIP di Serang, Banten, Sabtu, 27 Mei 2023. Acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian safari politik Ganjar Pranowo ke daerah-daerah untuk mengkonsolidasikan massa pendukung. ANTARA/Asep Fathulrahman
Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.


Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

4 hari lalu

Gunung Raung terlihat mengeluarkan abu vulkanik ketika kapal penyebrangan yang mengangkut pemudik  di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, 12 Juli 2015. Pemudik lebih banyak memilih mudik dengan jalur darat laut dikarenakan Gunung Raung terus bererupsi. TEMPO/Johannes P. Christo
Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.


Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

6 hari lalu

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan dalam pemaparan hasil survei yang dipantau secara daring dari Jakarta, Rabu 30 Agustus 2023. ANTARA/Fath Putra Mulya
Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menyebut hasil survei menunjukkan MK mengalami tren peningkatan efek sidang sengketa hasil pilpres 2024.


Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

7 hari lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berbicara kepada media saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April. 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel