TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Suharso Monoarfa mendukung dan mendorong Pulau Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menjadi salah satu geopark internasional di UNESCO.
"Pulau Belitung merupakan salah satu PR besar kita untuk dijadikan sebagai geopark internasional, karena geopark di sini sangat istimewa, sangat cocok menjadi ikon Belitung bahkan Indonesia," kata Suharso saat menyaksikan penandatanganan MoU antara Pengelola Badan Geopark Belitung dengan empat universitas di Belitung, Jumat, 4 September 2020.
Keempat perguruan tinggi tersebut yakni Universitas Podomoro, Universitas Sampoerna, Universitas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Suharso menyatakan kehadirannya ke Pulau Belitung untuk memastikan semua perencanaan pembangunan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung khususnya Pulau Belitung dilakukan dengan pendekatan tematik, integrated, special (TIS).
“Dengan pendekatan ini, saya berharap jauh lebih efisien dan efektif membangkitkan ekonomi Babel,” ujarnya.
Oleh karena itu, Babel harus siap akan masa transisi, mengalami perubahan dari tambang timah menjadi pariwisata.
"Kita berharap pemerintah daerah tidak hanya mendorong destinasi wisata lewat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata ini saja, tetapi lebih pada mengembangkan pariwisata yang diakui dunia," katanya.
Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan mengatakan kehadiran Menteri PNN sangat diharapkan dalam rangka mendorong perencanaan Pemprov Kepualauan Babel bersama pemerintah pusat.
“Pak Menteri juga menegaskan kepada masyarakat bahkan dunia, bahwa Babel termasuk dalam kategori aman dan menjadi zona hijau, sehingga sangat siap dikunjungi wisatawan,” katanya.
ANTARA
Baca juga: Undang Wisatawan, Belitung Membuat Beragam Acara Sampai Desember