TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah kepala daerah seperti Gubernur DKI Anies Baswedan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil kini sedang berlomba mencari sumber pembiayaan pembangunan lewat obligasi daerah. Namun, untuk bisa masuk ke pasar obligasi, ada syarat yang harus dipenuhi agar obligasi itu mampu menarik minat para investor.
"Prinsip utamanya pengelolaan keuangan daerah yang prudent," kata Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Edwin Syahruzad dalam webinar Kemenkeu pada Rabu, 2 September 2020.
Edwin bukanlah orang baru di dunia keuangan. Sebelum berlabuh di PT SMI, Edwin telah berkecimpung 10 tahun di PT Danareksa Sekuritas, PT Penthasena Securities, PT Amstel Securities Indonesia, hingga Industrial Bank of Japan, Jakarta Branch.
Edwin menjelaskan, ketika masuk ke pasar obligasi, investor akan melihat risiko kredit dan kemampuan fiskal dari daerah untuk memenuhi kewajiban utangnya. Lalu, mereka akan melakukan pricing atas obligasi tersebut. "Berdasarkan risiko gagal bayarnya," katanya.