TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri menilai pemerintah seharusnya membenahi fiskal, bukan justru mengutak-atik sektor moneter.
"Jangan sekali-kali utak-atik yang lain dulu, seperti UU Bank Indonesia, Perpu LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), jangan utak atik itu dulu. Itu ibaratnya kita melakukan renovasi rumah di tengah badai," kata Faisal dalam diskusi virtual, Kamis, 3 September 2020.
Dia menilai salah satu akar permasalahan adalah penerimaan negara semakin menurun. Bahkan rasio pajak dalam sepuluh tahun terakhir ini juga terus merosot. Rasio pajak di 2019 sebesar 9,8 persen merupakan yang terendah, setidaknya dalam sepuluh tahun ini.
Faisal mengatakan permasalahan fiskal bisa diatasi dengan cara kementerian teknis perlu berkoordinasi dan fokus menangani Covid-19, serta mendorong penyerapan belanja.
“Ini kementerian teknis business as usual. Jadi inilah nestapa kita. Makanya please (benahi) di fiskal dan kementerian teknis, ini malah moneter yang diobok-obok,” kata dia.