TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah terus menggenjot pembangunan proyek infrastruktur pada 2021. Pandemi Covid-19 sempat membuat pembangunan di berbagai sektor tertunda, namun kini sektor perkeretaapian bakal jor-joran menyiapkan kereta cepat hingga LRT di lima kota besar selain Jakarta.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan proyek infrastruktur perkeretaapian diprioritaskan untuk mendukung ekonomi pelayanan dasar. Pada 2021, terdapat proyek yang merupakan lanjutan dari sebelumnya, dan ada pula proyek baru.
"Salah satu yang paling besar adalah kereta api Makassar-Pare Pare, kami harapkan tahun depan (2021) sudah beroperasi," ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI, Rabu, 2 September 2020.
Selain itu, dalam paparannya terdapat sejumlah proyek tersebut masuk dalam proyek prioritas strategi (major project) infrastruktur 2020-2024 bidang perkeretaapian. Proyek tersebut terkait infrastruktur ekonomi dan perkotaan.
Dalam infrastruktur ekonomi, selain pembangunan kereta Makassar-Parepare, tercantum pula proyek Kereta Api Kecepatan Tinggi Pulau Jawa, yang pembangunannya meliputi kereta cepat Jakarta – Semarang dan Jakarta - Bandung.
Berdasarkan pagu anggarannya, Ditjen Perkeretaapian sebagai penanggung jawab proyek perkeretaapian dianggarkan mendapatkan dana sebesar Rp 11,10 triliun pada 2021 dari APBN.
Budi Karya menjelaskan pula mengenai rencana pembangunan infrastruktur kereta perkotaan. Terdapat 6 wilayah metropolitan yang bakal dikembangkan sistem angkutan umum massalnya dengan moda kereta api.
"Di perkotaan, kami pikirkan angkutan massal untuk di Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Makassar, Semarang dan beberapa kota lainnya," katanya.