TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Mulan Jameela mengusulkan agar PT Pertamina (Persero) agar bisa menjual Pertamax dengan harga sama seperti Premium atau Pertalite kepada masyarakat.
“Masukan saja dari saya mungkin apabila betul benar Premium dan Pertalite dihapus apa memungkinkan harga Pertamax ini bisa diturunkan, mungkin bisa jadi sama dengan Premium mungkin ini insya Allah bisa jadi solusi," ucap Mulan, Senin, 31 Agustus 2020.
Hal tersebut disampaikan Mulan dalam rapat dengan pendapat Komisi VII DPR dengan perusahaan minyak dan gas bumi pelat merah itu. Dalam kesempatan itu, politikus dari fraksi Gerindra ini juga meminta BUMN tersebut mengkaji kembali rencana penghapusan bahan bakar minyak (BBM) Ron 88 atau Premium.
Mulan bertanya banyak hal kepada Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, mulai dari sejauh mana perusahaan migas BUMN itu mengkaji rencana tersebut. Mulan juga mempertanyakan apakah Pertamina telah memikirkan dampak dari penghapusan Premium dan Pertamax nantinya kepada masyarakat luas.
“Saat ini sedang mengalami ujian pandemi Covid-19 karena apabila Premium dan Pertalite dihapus tentu akan berdampak yang tidak baik untuk masyarakat,” kata Mulan.
Menanggapi hal tersebut, Nicke megatakan, Pertamina meninjau penggunaan BBM oktan rendah yakni di bawah 91 sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nomor 20 Tahun 2017.
Nicke menyebutkan bahwa hanya tujuh negara di dunia pada saat ini yang masih menggunakan BBM dengan oktan rendah yakni Bangladesh, Kolombia, Mesir, Mongolia, Ukraina, Uzbekistan, dan Indonesia.
"Kami akan mencoba melakukan pengelolaan hal ini karena sebetulnya Premium dan Pertalite ini porsi konsumsinya yang paling besar. Kita perlu mendorong bagaimana konsumen yang mampu beralih ke BBM ramah lingkungan," kata Nicke.
BISNIS
Baca juga: Dirut Pertamina: Hanya 7 Negara yang Masih Pakai BBM Oktan Rendah, Termasuk RI