TEMPO.CO, Jakarta -
TEMPO.CO, Jakarta - CEO PT Jouska Finansial Indonesia (Jouksa) Aakar Abyasa Fidzuno blak-blakan soal hubungannya dengan Philip Sekuitas dan PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK). Kedua entitas ini menjadi sorotan setelah kasus investasi ilegal dan keluhan dari para klien Jouska.
CEO Jouska ini menegaskan bahwa hubungannya dengan sejumlah pihak yang muncul tersebut sebatas profesional. Sebab, Ia telah 13 tahun lebih berkecimpung di dunia ini. "Pasar modal sudah seperti rumah kedua bagi saya pribadi," kata Aakar kepada Tempo di Jakarta, Selasa, 1 September 2020.
Sebelumnya pada 24 Juli 2020, Satgas Waspada Investasi (SWI) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah meminta Jouska menghentikan kegiatan operasional. Sebab, Jouska melakukan kegiatan seperti Penasehat Investasi, seperti yang dimaksud dalam UU Pasar Modal.
Kasus Jouska ini muncul setelah adanya serangkaian keluhan dari para klien yang mengaku rugi. Para klien ini mendapati uang mereka diinvestasikan di saham LUCK, yang merosot dari posisi Rp 1.700 ke Rp 322.
Dalam hal ini, LUCK menunjuk Philip Sekuritas sebagai underwriter ketika pertama melantai di bursa alias IPO. DI saat yang bersamaan, para klien ini juga membuka rekening dana investor (RDI) di Philip.
Sementara itu, Aakar diketahui sempat mengunggah foto bersama Derek Goh pada 29 November 2018. Derek merupakan rekan bisnis pendiri Jouska itu sekaligus CEO Serial System Ltd. Perusahaan ini memiliki 20 persen saham LUCK. Perusahaan itu juga tercatat di Singapore Stock Exchange sejak 1997.