TEMPO.CO, Jakarta - Saat mengikuti Penawaran Umum Terbatas (PUT) V Bank Bukopin, PT Bosowa Corporindo menempatkan dana di escrow account senilai Rp 243 miliar. Bosowa pun melaksanakan pembelian 1,09 miliar lembar saham melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) pada PUT V tersebut.
Dengan harga Rp180 per lembar saham, dana yang dikeluarkan Bosowa untuk mengikuti PUT V adalah senilai R p196 miliar, sehingga porsi kepemilikan sahamnya menjadi 23,40 persen.
Direktur Keuangan Bosowa Corporindo, Evyana Mukti mengatakan pihaknya telah menerima undangan klarifikasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), untuk menjelaskan sumber dana perseroan dalam mengikuti PUT V Bukopin. Namun, undangan tersebut berdekatan dengan jadwal pertemuan Bosowa dengan KB Kookmin sehingga pihaknya baru bisa membalas surat tersebut dengan meminta kelonggaran waktu.
Hanya saja dengan balasan tersebut, Evyana menyebutkan, OJK merespons dengan berasumsi bahwa sumber dana Bosowa berasal dari utang. Padahal, Bosowa sudah menjelaskan bahwa sumber dana perseroan dalam mengikuti PUT adalah berasal dari penjualan saham di perusahaan lain, penjualan aset, dana operasional, dan dari anak usaha.
"Kami jelaskan lagi sumber dana dari penjualan saham, dana operasional, dan anak usaha yang mampu. Ini kami jawab tertulis ke OJK," katanya saat berkunjung ke kantor Bisnis, Senin 31 Agustus 2020.