Menurutnya, jika piutang pemerintah itu sudah masuk ke kas Pertamina, maka Pertamina tidak rugi. "Kan utang pemerintah kira-kira Rp 45 triliun, ruginya Rp 11 triliun," ujarnya.
Kedua perusahaan itu, kata dia, juga terus dibebankan dengan kebijakan penugasan, seperti diharuskan membangun rumah sakit untuk menampung pasien Covis-19.
Ditambah, kata dia, dukungan dana kompensasi sebesar Rp 95 triliun dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) belum juga dikucurkan pemerintah kepada para BUMN tersebut hingga saat ini.
"Sampai sekarang belum dibayar pemerintah dan PLN saya rasa sudah buka di DPR kalau sampai September tidak dibayar kolaps dia, tidak bisa bayar kewajiban-kewajibannya," ujar Faisal.
Kendati begitu, Faisal mengatakan Covid-19 membuat berbagai perusahaan energi di seliruh dunia mengalami kerugian. Hal itu, terjadi, karena produksi minyak dan gas tidak bisa disesuaikan dengan turunnya konsumsi selama pandemi.
Baca juga: Faisal Basri: Pemerintah Tak Serius Urus Virus, Komite Kebijakan Ekonomi Melulu
HENDARTYO HANGGI