TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan program padat karya infrastruktur yang direncanakan berjalan selama tahun anggaran 2020 akan menyerap 638 ribu tenaga kerja di seluruh Indonesia. Penyerapan tenaga kerja diharapkan dapat menggerakkan ekonomi masyarakat di tengah pandemi.
“Hingga 29 Agustus 2020, tenaga kerja yang terserap sudah 402 ribu orang,” kata Basuki dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi V di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 31 Agustus 2020.
Kementerian PUPR memperoleh anggaran sebesar Rp 12,4 triliun untuk program padat karya hingga akhir 2020 dalam APBN 2020. Sebanyak Rp 1 triliun di antaranya merupakan dana tambahan yang dianggarkan dalam program pemulihan ekonomi nasional atau PEN.
Tambahan anggaran PEN akan dialokasikan untuk pembangunan drainase sepanjang 5.000 kilometer di 34 provinsi. Adapun total anggaran yang telah terealisasi untuk program padat karya hingga akhir Agustus mencapai 58,14 persen.
Basuki menargetkan pelaksanaan program padat karya segera dipercepat hingga akhir triwulan ketiga. “Sehingga pada September sudah selesai,” katanya.
Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja sebelumnya mengatakan program padat karya akan difokuskan sebesar 60 persen di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Kemudian, 40 persen sisanya di daerah-daerah lain. “Ini semata-mata karena rasio panjang jalan dan jumlah penduduk,” tuturnya.
Berdasarkan catatan Kementerian PUPR, program padat karya akan menjangkau 23.589 titik. Program padat karya infrastruktur meliputi 16 jenis pekerjaan, yang di antaranya meliputi sumber daya air, bina marga, cipta karya, dan perumahan.
Di bidang bina marga, misalnya, terdapat pengerjaan preservasi jalan, jembatan, dan revitalisasi drainase. Sedangkan untuk program sumber daya air meliputi pengembangan irigasi dan rawa, sungai dan pantai, dan lain-lain. Ada pula pembelian produk-produk rakyat, pembangunan rumah tahan gempa, dan program TPS 3R.
FRANCISCA CHRISY ROSANA
Baca juga: Percepat Pemulihan Ekonomi, Program Padat Karya Tunai di 34 Provinsi Diperluas