TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan tower baru AirNav Indonesia di Yogykarta International Airport (YIA) atau Bandara Kulon Progo, Jumat, 28 Agustus 2020. Jokowi memuji pembangunannya yang berlangsung kilat.
“Pembangunan ini termasuk cepat, namun kualitasnya tetap bagus. Proyek-proyek ke depannya harus seperti ini, cepat tetapi kualitasnya juga bagus,” ujar Jokowi di Bandara Kulonprogo dalam keterangan tertulis, Jumat, 28 Agustus.
Direktur Utama AirNav Indonesia Pramintohadi mengatakan tower navigasi lalu-lintas udara di Bandara Kulon Progo digarap dalam waktu 7,5 bulan, yakni sejak Januari hingga Agustus 2019. Tower dengan investasi pembangunan sebesar Rp 87,6 miliar itu memiliki delapan keunggulan dibandingan dengan tower AirNav sebelumnya di Bandara Internasional Adi Sujtipto.
Pertama, tower Bandara Kulon Progo memilki tinggi 39,5 meter, sedangkan tower Adi Sutjipto hanya 25 meter. Praminto mengatakan, ketinggian ini membuat pandangan petugas air traffic controler atau ATC lebih luas.
“ATC mampu memantau seluruh pergerakan area bandara,” ujarnya dalam peresmian tersebut.
Selanjutnya, keunggulan kedua, tower Bandara Kulon Progo merupakan salah satu tower dengan pembangunan tercepat. Ketiga, ia mengklaim tower tahan gempa hingga 8,8 magnitudo.
Kemudian, keunggulan keempat, tower digadang-gadang memiliki ketahan terhadap gelombang tsunami dan dapat langsung beroperasi melayani penerbangan setelah tsunami berhenti. Musababnya, seluruh peralatan navigasi ditempatkan pada ketinggian 15 mdpl atau lebih tinggi dari gelombang tsunami berada yang diperkirakan mencapai 8 - 12,8 meter.
Kelima, tower ini dilengkapi dengan fasilitas peralatan navigasi penerbangan yang modern. Menara pemandu dilengkapi dengan tower set, radar monitoring, radio VHF, telephone direct speech, dan Automatic Terminal Information Service alias ATIS.
“Fasilitas gedung operasional juga dilengkapi dengan radar control display, radio VHF, telephone direct speech, dan Automated Weather Observing System (AWOS) yang bekerja sama dengan BMKG,” ucapnya.
Keenam, tower ini mendukung pendaratan pesawat berbasis satelit atau Performance Based Navigation (PBN). Lebih lanjut, ketujuh, dengan kapasitas landasan pacu Bandara Kulon Progo saat ini, bandara bisa melayani 28 pergerakan penerbangan per jam. Dengan kapasitas tersebut, penambahan kapasitas pergerakan pesawat udara yang cukup signifikan akan mendukung konektivitas udara untuk wilayah Yogyakarta.
Kedepalan, Praminto menjamin alur penerbangan (flow traffic) di bandara lebih lancar dibandingkan dengan Bandara International Adi Sutjipto sehingga jadwal penerbangan lebih teratur. Adapun saat ini, wilayah ruang udara Yogyakarta memiliki dua tower dan bandara aktif.
Tower AirNav berdiri di atas lahan seluas 15.651 meter persegi dengan bangunan mencapai 5.209 meter persegi. Berbarengan dengan peresmian tower AirNav, pemerintah turut meluncurkan Bandara Kulon Progo yang saat ini pengoperasiannya sudah mencapai 100 persen.
Baca: Jokowi Puji Pengerjaan Bandara Kulon Progo, Terbaik di Indonesia