TEMPO.CO, Jakarta - VP Corsec PT Angkasa Pura I Handy Heryudhitiawan menuturkan hingga saat ini, terdapat dua bandara yang hendak dikelola AP I dengan skema Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha atau KPBU yang tengah dijajaki oleh AP I. Keduanya adalah Bandara Hang Nadim Batam dan Bandara Dhoho Kediri.
Handy menuturkan terkait dengan proyek KPBU Bandara Hang Nadim Batam, pada awal tahun ini konsorsium Angkasa Pura I bersama Incheon International Airport Corporation dan Wijaya Karya telah memasukkan dokumen syarat untuk mengikuti lelang proyek tersebut. "Progresnya sampai saat ini masih di Panitia Lelang Proyek KPBU Bandara Hang Nadim Batam," katanya, Rabu, 26 Agustus 2020.
Lelang Proyek KPBU dalam pengelolaan bandara masih dilanjutkan pada tahun ini dengan menunggu hasil dari panitia pelelangan.
Menurut Handy, bandara kedua yang hendak dikelola AP I dengan skema KPBU adalah adalah terkait proyek Bandara Dhoho Kediri. Untuk proyek ini Angkasa Pura I rencananya terlibat sebagai operator bandara tersebut dan digarap oleh PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) sebagai pelaksana proyek.
Korporasi di sektor rokok tersebut akan menyediakan lahan dan melakukan pembangunan bandara tersebut.
Handy memerinci pada Maret 2020 lalu, AP I dan Gudang Garam telah meneken nota kesepakatan (MOU) terkait rencana kerja sama pengelolaan Bandara Kediri tersebut. Rencananya Bandara Dhoho sebagai bagian dari multi-airport system di wilayah Jawa Timur untuk melayani pertumbuhan lalu lintas penumpang (passenger traffic).
Hal ini dapat dilihat pada pertumbuhan penumpang di Bandara Juanda Surabaya yang mencapai 21 juta orang pada 2019 lalu.
"Bandara Kediri sejauh ini juga tetap jalan. Namun untuk timeline dan progres berada di bawah Gudang Garam," katanya.
Sementara itu VP Corsec AP II Yado Yarismano mengatakan fokus bandara yang dikerjasamakan saat ini adalah bandara Kualanamu di Medan lewat kemitraan strategis.
"Prosesnya sedang submission proposal dari partner. Dijadwalkan awal tahun depan akan didapatkan pemenangnya," katanya.
BISNIS