TEMPO.CO, Jakarta – PT Hutama Karya (persero) berniat mengoperasikan dua ruas Jalan Tol Trans Sumatera lagi sebelum penghujung tahun ini. Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya, Muhammad Fauzan, mengatakan manajemen semakin optimistis mengejar target usai peresmian Seksi 4 Tol Sigli - Banda Aceh sepanjang 13,5 kilometer pada Selasa lalu.
“Target kami masih on the track,” ujarnya kepada Tempo, Rabu 26 Agustus 2020. Sejak 2016, perusahaan sudah merampungkan dan mengoperasikan jalur Bakauheni – Terbanggi Besar – Pematang Panggang hingga 325 kilometer. Panjang operasional itu sudah mencakup sebagian seksi di ruas Kayu Agung – Palembang - Betung.
Bila ditotal dengan ruas Palembang – Indralaya, Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi, serta ruas Belawan – Tanjung Morawa, sudah terdapat 469 kilometer jalan bebas hambatan bertarif yang membelah bagian utara hingga selatan Pulau Sumatera saat ini.
Menuju akhir 2020, ucap Fauzan, manajemen tinggal menunggu hasil uji laik fungsi (ULF) di lima seksi Tol Pekanbaru – Dumai sepanjang 131,48 kilometer agar dapat mengantongi sertifikat operasi. Bila sesuai rencana, seksi pertama ruas Medan – Binjai pun akan mulai beroperasi pada Desember nanti. “Kami sudah anggarkan belanja modal hingga Rp 24 triliun untuk tahun ini,” ujarnya.
Sebagian besar dana dipakai untuk penyelesaian konstruksi, juga untuk mengejar sisa daftar Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Trans Sumatera. Lima PPJT yang dikejar tahun ini adalah Tol Betung - Jambi, Tol Jambi - Rengat, Tol Rengat - Pekanbaru, Tol Dumai – Rantau Prapat, serta Tol Rantau Prapat – Kisaran. Hingga Februari lalu, Hutama sudah mengantongi 14 PPJT dari total 24 ruas Trans Sumatera. Capex pun dipakai untuk keperluan uji kelayakan ruas di tahap perencanaan.