TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan mengawali perdagangan dengan berada di zona hijau pada pagi hari ini, Selasa, 25 Agustus 2020. IHSG dibuka menguat pada ke level 5.285,95, setelah ditutup pada level 5.277,04 kemarin.
Berdasarkan pantauan Tempo melalui RTI Business pukul 09.05 WIB, IHSG naik 0,5 persen ke level 5305,5. Pada waktu yang sama, IHSG berada di posisi tertinggi pada 5305,81 dan posisi terendah 5276,96.
Sebanyak 188 saham menguat dan mengerek indeks ke zona hijau. Sementara, 58 saham terlihat melemah dan 134 saham tidak berubah. Total frekuensi perdagangan saham adalah 58.029 kali dengan volume perdagangan 1,16 miliar saham, serta nilai transaksi saham Rp 691,77 miliar.
"IHSG diperkirakan menguat pada perdagangan hari ini yang ditopang oleh faktor-faktor berikut salah satunya saham AS pada perdagangan Senin yang ditutup positif," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Selasa.
Faktor lainnya yaitu saham regional Asia yang diperkirakan menguat, rupiah yang berpeluang terapresiasi terhadap dolar AS, serta pasar yang optimistis jumlah kasus Covid-19 baru terus menurun di AS.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah memberikan izin darurat untuk mengobati pasien Covid-19 dengan plasma darah. Presiden AS Donald Trump mengatakan pengobatan tersebut dapat mengurangi kematian hingga 35 persen.
Trump menggambarkan prosedur tersebut sebagai terapi yang ampuh dan dia meminta orang Amerika untuk menyumbangkan plasma jika mereka telah pulih dari Covid-19.
Dari domestik, pemerintah mencatat realisasi anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) belum mencapai target. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan total penyerapan anggaran pemulihan ekonomi nasional atau PEN per 19 Agustus 2020 mencapai Rp 174,79 triliun atau 25,1 persen.
Rincian pelaksanaan anggaran PEN itu mencakup realisasi program kesehatan senilai Rp7,36 triliun atau 13,9 persen, perlindungan sosial 49,7 persen, hingga dukungan UMKM yang telah mencapai 37,2 persen dari pagu senilai Rp 44,63 triliun.
Pembiayaan korporasi sampai hari ini realisasinya masih nol persen. Padahal alokasi yang disiapkan pemerintah untuk pembiayaan korporasi senilai Rp 53,57 triliun.
Strategi penyerapan pemulihan ekonomi nasional akan segera dipercepat di kuartal ketiga. Hal itu agar ekonomi Indonesia tidak mengalami kontraksi. Pemerintah menggunakan seluruh instrumen dalam rangka mengembalikan akselerasi di bidang konsumsi, investasi dan ekspor.
Sebelumnya, Head of Research Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan IHSG rentan menguji level support pada perdagangan hari ini. Ia mengatakan, IHSG akan menguji support MA5 atau rata-rata pergerakan lima sesi yang berada di level 5.266 sebagai konfirmasi koreksi lanjutan menuju 5.160.
“Kami perkiraan IHSG berpotensi bergerak kembali moderate cenderung tertekan dengan support resistance di level 5.300-5.200,” ujar Lanjar.
CAESAR AKBAR I ANTARA