TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi menyarankan masyarakat tak kembali ke Jakarta secara bersama-sama pada periode arus balik Tahun Baru Islah 1442 Hijriah untuk mencegah kemacetan. Ia memprediksi puncak arus balik libur panjang terjadi pada petang ini, 23 Agustus 2020.
“Kami berharap tidak ada lonjakan yang signifikan pada hari ini. Namun Kemenhub bersama Korlantas Polri dan Jasa Marga tetap siaga bersinergi untuk melakukan antisipasi jika terjadi lonjakan kendaraan,” ujar Budi Karya saat memantau jalur tol dari Jakarta hingga Cikopo, Jawa Barat, menggunakan helikopter, Ahad, 23 Agustus.
Budi Karya mengatakan masyarakat mulai memanfaatkan hari libur untuk bepergian melalui jalan darat di masa adaptasi kebiasaan baru. Dia menyebut momentum ini bisa menjadi latihan dalam menghadapi perilaku masyarakat yang mulai memanfaatkan waktu rehat akhir pekan untuk berwisata.
Menilik situasi itu, Budi Karya berharap seluruh pengelola sarana dan prasarana transportasi maupun jalan tol dapat memberikan pelayanan dengan baik. Termasuk, kata dia, menyiapkan fasilitas-fasilitas di rest area yang sesuai dengan protokol kesehatan.
Di tempat yang sama, Kakorlantas Polri Irjen Istiyono menyatakan beberapa antisipasi telah dilakukan oleh kepolisian untuk mengurai kepadatan. Misalnya, melakukan rekayasa lalu lintas dengan sistem buka tutup pintu tol, contraflow, dan antisipasi penumpukan kendaraan di tempat istirahat atau rest area.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat, sejak 19 hingga 21 Agustus 2020, sebanyak 460.792 kendaraan meninggalkan Ibu Kota. Sedangkan pada 22 Agustus, sebanyak 153 kendaraan telah kembali. Kendaraan kembali ke Jakarta melalui empat gerbong tol (GT) utama, yaitu GT Cikupa dari arah barat, GT Ciawi dari arah selatan, serta GT Cikampek Utama serta GT Kalihurip Utama dari arah timur.
Baca juga: Kemenhub Prediksi Puncak Arus Balik Tahun Baru Islam dengan Pesawat, 23 Agustus