TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior dan pendiri Center of Reform on Economics CORE Indonesia Hendri Saparini menilai program subsidi gaji untuk pegawai berpendapatan di bawah Rp 5 juta akan bisa mendorong konsumsi. Namun, ia meyakini ada program lain yang bisa berdampak lebih besar bagi perekonomian.
"Tapi pertanyaannya, tidak adakah kebijakan lain di luar itu yang memberikan dampak lebih besar? Saya rasa mestinya ada, semestinya lebih baik melewatkan satu putaran lapangan pekerjaan dari pada diberikan secara cash," ujar Hendri dalam konferensi video, Jumat, 21 Agustus 2020.
Hendri meyakini program yang menciptakan lapangan pekerjaan akan memberikan dampak pengganda lebih besar dari sekadar memberi dana tunai kepada masyarakat. Karena itu, ia menyarankan pemerintah menyiapkan strategi lainnya guna menggerakkan roda ekonomi di tengah pandemi ini.
Meski demikian, ia mengatakan program bantuan gaji tersebut diperkirakan bisa mendorong belanja masyarakat. "Tunjangan gaji, namanya juga diberikan dana, akan mendorong spending. Karena kalau diberikan ke kelompok bawah yang spendingnya rendah, maka probabilitas dibelanjakan akan jauh lebih besar. Apakah ini memberikan dampak positif bagi konsumsi? iya."
Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan akan memberikan bantuan subsidi upah (BSU) kepada pekerja peserta BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek.