TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) ditutup bervariasi. Hal ini terjadi di tengah berlanjutnya kekhawatiran mengenai permintaan bahan bakar AS dan gelombang pandemi virus Corona kedua, serta penurunan persediaan minyak mentah AS.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober turun tipis 9 sen menjadi ditutup pada US$ 45,37 per barel. Sementara itu, minyak minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September sedikit menguat empat sen menjadi menetap di US$ 42,93 per barel.
Kenaikan harga minyak mentah WTI salah satunya terjadi setelah risalah pertemuan dewan Federal Reserve dirilis. Bank sentral AS sedang mempertimbangkan perubahan kebijakan yang dapat mempertahankan langkah-langkah stimulus agresif.
Stok minyak mentah AS turun 1,6 juta barel pekan lalu, sementara permintaan bahan bakar jatuh 14 persen dari periode tahun lalu selama empat pekan terakhir, data Badan Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan.
“Penurunan permintaan bensin dari minggu ke minggu menjadi perhatian. Itu masih menunjukkan pelemahan," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group di Chicago. "Satu-satunya hal yang menahan kami adalah permintaan," katanya.