TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
Luhut Pandjaitan menyatakan pembangunan infrastruktur darat, berperan penting dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi RI. Pembangunan jalan raya dinilai berhasil mengerek laju ekonomi.
Luhut mengutip hasil studi Lembaga Penyeledikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia atau LPEM UI yang menyatakan kenaikan stok jalan sebanyak 1 persen akan menaikkan pertumbuhan ekonomi 8,8 persen.
"Karena itu pemerintah menganggap penting membangun infrastruktur jalan, baik dalam bentuk investasi pemerintah maupun swasta dalam proyek kerja sama dengan pemerintah dan badan usaha atau KPBU," kata Luhut dalam Webinar Tempo bertema transportasi untuk merajut keberagaman Rabu, 19 Agustus 2020.
Dia mengatakan transportasi darat adalah salah satu sektor yang amat penting dan memberikan kontribusi signifikan dalam perekonomian nasional. Karena itu, kata dia, pemerintah memiliki komitmen yang kuat untuk membangun infrastruktur transportasi darat. "Tidak hanya di Jawa, tapi juga di seluruh Indonesia," kata dia.
Saat ini, menurut Luhut, pemerintah sedang dan akan membangun jalan tol di Sulawesi, Kalimantan, dan Bali. Selain itu pemerintah juga memiliki rencana membangun jaringan kereta api di tiga pulau tersebut.
Luhut melanjutkan konektivitas jalan termasuk jalan tol, merupakan salah satu komponen penting dalam mendorong transformasi ekonomi menuju sektor manufaktur dan jasa. Tak kalah penting, kata dia, pemerintah juga sedang mengembangkan kendaraan lintas berbasis baterai.
Pemerintah, ujar Luhut, sedang mendorong perkembangan transportasi massal berbasis kereta api. Dengan begitu Indonesia dapat menghemat Rp 40 triliun dari operasi kendaraan bermotor dan Rp 60 triliun untuk waktu perjalanan.
Nilai tersebut setara dengan 4 persen Produk Domestik Regional Bruto wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi atau Jabodebek. Penggunaan transportasi massal juga mengurangi kemacetan secara signifikan.
Selain kereta api, Luhut menuturkan geografis Indonesia membuat angkutan sungai, danau, dan penyeberangan, memainkan peran yang sangat penting sebagai unsur konektivitas. Terdapat 221 lintasan, 35 pelabuhan dan 151 kapal yang dikelola oleh PT ASDP dari Aceh sampai ke Marauke.
Adapun penumpang yang diangkut ASDP berjumlah 6,6 juta per tahun sedangkan jumlah kendaraan yg diangkut 6,4 juta per tahun. "Data tersebut merepresentasikan betapa pentingnya angkutan sungai danau dan penyeberangan untuk dioptimalkan," ujar Luhut.
Baca Juga: Dorong Perkembangan Kereta, Luhut Pandjaitan: Dapat Hemat Rp 100 T