TEMPO.CO, Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan II 2020 mencatat surplus yang cukup besar, menopang ketahanan eksternal Indonesia. NPI mencatat surplus sebesar US$ 9,2 miliar pada triwulan II 2020, setelah mengalami defisit US$ 8,5 miliar pada triwulan sebelumnya.
"Membaiknya kinerja NPI tersebut didukung oleh menurunnya defisit transaksi berjalan serta besarnya surplus transaksi modal dan finansial," kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko dalam keterangan tertulis, Selasa, 18 Agustus 2020.
Sejalan dengan perkembangan surplus NPI tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir Juni 2020 meningkat menjadi sebesar US$ 131,7 miliar dolar. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 8,1 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional.
Transaksi modal dan finansial pada triwulan II 2020 mencatat surplus cukup signifikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, sejalan dengan meredanya ketidakpastian pasar keuangan global. Surplus transaksi modal dan finansial tercatat sebesar US$ 10,5 miliar terutama berasal dari aliran masuk neto investasi portofolio dan investasi langsung, setelah pada triwulan sebelumnya mencatat defisit US$ 3,0 miliar.
"Aliran masuk investasi portofolio meningkat dalam bentuk penerbitan global bond oleh Pemerintah dan korporasi serta pembelian Surat Utang Negara (SUN)," ujarnya.
Berlanjutnya aliran masuk modal asing tersebut dipengaruhi oleh likuiditas global yang meningkat, imbal hasil instrumen keuangan domestik yang tetap menarik, dan terjaganya keyakinan investor terhadap kondisi perekonomian Indonesia.
Investasi langsung turut menyumbang surplus pada neraca transaksi modal dan finansial, meskipun relatif melambat dibandingkan dengan capaian pada triwulan sebelumnya, sejalan dengan kontraksi ekonomi domestik. Transaksi investasi lainnya mengalami defisit dipengaruhi oleh pola kuartalan meningkatnya pembayaran pinjaman luar negeri yang jatuh tempo.
HENDARTYO HANGGI
Baca juga: BI: Neraca Pembayaran Triwulan IV 2019 Surplus USD 4,3 Miliar