Tekanan ekonomi Thailand juga diperparah oleh mata uang baht yang naik lebih dari 6 persen pada kuartal II/2020. Baht menjadi mata uang berkinerja terbaik kedua di Asia sepanjang tahun ini.
Dewan Ekonomi memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi menjadi minus 7,3 hingga -7,8 persen dari perkiraan sebelumnya sebesar minus 5-6 persen. Perkiraan tersebut mengasumsikan bahwa pendemi dapat mereda kuartal keempat tahun ini dan tidak ada gelombang kedua yang besar.
"Yang terburuk mungkin sudah berakhir, tapi masih belum ada alasan untuk bergembira," kata ekonom Oversea-Chinese Banking Corp, Howie Lee.
“Dari sini kami memperkirakan laju pemulihan ekonomi akan bertahap, dengan banyak tantangan yang masih dihadapi perekonomian Thailand,” lanjutnya.