TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) 2020 yang resmi digelar pada hari ini, 14 Agustus, hingga akhir bulan nanti akan diikuti oleh 300 merek dagang offline baik lokal maupun internasional. Direktur Utama Sarinah sekaligus Ketua Umum HBDI 2020 Fetty Kwartati mengatakan pelaku usaha bisa menawarkan produk melalui pusat perbelanjaan, mal, hingga e-commerce atau marketplace.
"Jumlah ini belum termasuk online brand. Kami pastikan any merchant, termasuk UMKM, bisa bergabung," tutur Fetty dalam konferensi pers virtual, Jumat, 14 Agustus 2020.
HBDI adalah perhelatan belanja tahunan yang digelar oleh Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) sejak 2017 untuk menyambut Hari Kemerdekaan RI. Hippindo memberikan diskon hingga 75 persen dan harga khusus untuk produk tertentu seharga Rp 75 ribu.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini HBDI tidak hanya digelar secara offline di mal atau pusat belanja. Dalam kondisi pandemi Covid-19, Hippindo turut menggandeng platform digital seperti Tokopedia, Lazada, Blibli, hingga Gojek untuk menjual produk merek dagang secara online.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan HBDI akan membantu pemerintah mendongkrak konsumsi di tengah situasi pagebluk dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada kuartal III mendatang. Sebab pada kuartal II lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi hingga -5,2 persen.
Baca Juga:
"Kalau pembalikan itu terjadi, kita tidak masuk resesi," katanya.
Airlangga mengatakan, pada masa pelonggaran PSBB, sejumlah industri mulai kembali bergerak. Beberapa emiten pun, ujar dia, telah membukukan kenaikan kinerjanya.
Di samping itu, agregat demand atau permintaan mencerminkan adanya peningkatan dari inflasi inti yang terjadi pada Juni. Hal ini didorong oleh pertumbuhan beberapa sektor, seperti retail yang merangkak dari -13 persen menjadi -5 persen.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA