Di samping itu juga membantu UMKM untuk memperoleh restrukturisasi kredit, memperoleh bantuan produktif berupa bantuan modal darurat, dan membantu pembelian produk-produk mereka. Serta, membantu tenaga kerja yang menjadi korban PHK, antara lain melalui bantuan sosial dan Program Prakerja. "Itu sesuatu yang tidak mudah," kata Jokowi.
Krisis ini, ujar Jokowi, telah memaksa pemerintah untuk menggeser channel cara kerja, dari cara-cara normal menjadi cara-cara ekstra-normal, serta dari cara-cara biasa menjadi cara-cara luar biasa.
"Dari prosedur panjang dan berbelit menjadi smart short cut. Dari orientasi prosedur menjadi orientasi hasil. Pola pikir dan etos kerja kita harus berubah. Fleksibilitas, kecepatan, dan ketepatan sangat dibutuhkan," kata Jokowi.
Di samping itu, efisiensi, kolaborasi, dan penggunaan teknologi harus diprioritaskan. Kedisiplinan nasional dan produktivitas nasional harus ditingkatkan. "Jangan sia-siakan pelajaran yang diberikan oleh krisis. Jangan biarkan krisis membuahkan kemunduran. Justru momentum krisis ini harus kita bajak untuk melakukan lompatan kemajuan," kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi: Kemunduran Ekonomi Negara Besar Jadi Momentum RI Kejar Ketertinggalan