TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mencatat realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) hingga 31 Juli 2020 mencapai Rp89,2 triliun. Jumlah tersebut mencakup penyaluran kepada 2,67 juta debitur dengan outstanding sebesar Rp167,87 triliun.
"Secara keseluruhan, realisasi penyaluran KUR selama Januari 2020 sampai dengan 31 Juli 2020 telah mencapai Rp89,2 triliun dan diberikan kepada 2,67 juta debitur," kata
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir konferensi perse secara virtual, Kamis 13 Agustus 2020.
Dia pun mengatakan, tingkat kredit macet atau non performing loan (NPL) hingga 31 Juli 2020 pun masih terjaga pada kisaran 1,07 persen. Hal itu menunjukan performa NPL yang lebih baik dibandingkan Juni 2020 yaitu mencapai 1,13 persen.
Realisasi penyaluran KUR pada Juli, kata Iskandar, mulai menunjukkan tanda-tanda peningkatan setelah pada April-Mei 2020 sempat tersendat. Hal itu tercermin dari permintaan tambahan plafon KUR oleh dua bank nasional penyalur KUR terbesar. Namun ia tak menyebutkan nama dari bank tersebut.
"Ini perkembangan yang menggembirakan dan diperkirakan akan bisa mendekati pola normal. Sudah ada dua bank yang meminta tambahan plafon KUR," ujarnya.