TEMPO.CO, Jakarta - Kebiasaan perilaku belanja masyarakat atau konsumen di Indonesia diprediksi meningkat jika pandemi Covid-19 berakhir. Sebelum pandemi, hanya 54 persen masyarakat yang menyatakan bakal berbelanja lebih banyak.
Sementara setelah pandemi nanti, angkanya naik menjadi 64 persen. "Indonesia cukup optimistis," kata kata Retail and Consumer Leader PwC, Peter Hohtoulas, dalam paparan publikasi Global Consumer Insights 2020 secara virtual pada Kamis, 13 Agustus 2020.
Baca Juga:
Kelompok paling banyak yang akan berbelanja lebih adalah milenial (kelahiran 1980-1994) yaitu 68 persen. Lalu generasi X (1965-1979) 65 persen, dan yang paling sedikit adalah generasi Boomers (1944-1964) 21 persen.
PwC juga melihat konsumen Indonesia lebih optimistis dibandingkan negara lain. Jika Indonesia angkanya 64 persen, maka rata-rata global hanya 33 persen. Mayoritas dari masyarakat global yaitu 36 persen, malah memilih untuk berbelanja lebih sedikit setelah pandemi.
Baca juga: Survei PwC: Kepuasan Pelanggan Internet Indonesia Menurun selama Pandemi
PwC juga menyebut angka ini lebih tinggi dari tiga dari kawasan Timur Tengah, Cina, dan Eropa. Di ketiga tempat ini, konsumen yang memilih untuk berbelanja lebih banyak setelah pandemi, masing-masing hanya 49 persen, 43 persen, dan 29 persen.