TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengklaim bakal mendapatkan bantuan dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk menangani masalah masuknya kapal asing-kapal asing pencuri ikan di wilayah Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia. Edhy menyebut telah bertemu dengan Prabowo untuk merembuk masalah tersebut.
"Bicara penguatan sektor pengawasan, kami sudah bicara dengan Menhan (Menteri Pertahanan). Menhan menanyakan situasi ini karena beliau punya tugas pertahanan negara," tutur Edhy dalam konferensi pers di Bali, Rabu, 12 Agustus 2020.
Menurut Edhy, pihaknya bakal dibantu Prabowo untuk meningkatkan kemampuan laju kapal pengawas perikanan dengan pengembangan teknologi tertentu. Saat ini, kapal milik pengawas perikanan hanya memiliki kecepatan 24 knot. Sedangkan Edhy meminta kecepatan kapal itu dinaikkan menjadi 35 knot atau setara dengan kecepatan kapal milik polair.
Di samping itu, kata Edhy, Prabowo menyatakan Indonesia bakal memperoleh bantuan hibah kapal dari negara-negara yang pernah ia kunjungi. Belum jelas jenis kapal dan negara apa saja yang akan memberikan kapalnya.
Selanjutnya, Edhy mengklaim bahwa Prabowo akan memberikan bantuan terkait pengembangan teknologi satelit untuk mengawasi wilayah maritim Tanah Air secara real time. Pertemuan dua politikus Partai Gerindra itu juga membahas kapal senjata SNB milik TNI Angkatan Laut yang kemungkinan bisa membantu penguatan pengawasan wilayah maritim.
Namun, kata Edhy, saat ini kapal tersebut hanya bisa diaktifkan bila terdapat tambahan perangkat anorganik. "Untuk mendatangkan alat anorganik itu perlu birokrasi lagi. Tapi intinya sudah ada jalan keluar dan tinggal dilengkapi saja," tuturnya.
Menurut Edhy, kerja sama antara KKP dan Kementerian Pertahanan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi. "Ini bagian tugas dari Presiden untuk menjaga laut, membangun komunikasi," ucapnya.
Selama delapan bulan menjabat sebagai menteri, Edhy mengatakan kementerian yang dipimpinnya telah menangkap 69 kapal asing pencuri ikan. Jumlah terbanyak berasal dari Vietnam dan Malaysia.
Baca juga: Jejak Luhut Pandjaitan di Perusahaan Prabowo dan Jokowi