TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo bakal segera menemui duta-duta besar ASEAN untuk Indonesia. Persamuhan dilakukan untuk membahas opsi kerja sama di bidang mairitim guna mencegah masuknya kapal pencuri ikan di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia.
"Saya akan ketemu dubes-dubes negara ASEAN mungkin setelah 17 Agustus. Kami akan menawarkan berbagai opsi kerja sama," tuturnya dalam konferensi pers di Bali, Rabu, 12 Agustus 2020.
Selama menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy mengatakan kementeriannya telah menangkap 69 kapal berbendera asing dan hampir seluruhnya berasal dari negara-negara di ASEAN. Terbanyak, tutur dia, bermuasal dari Vietnam dan Malaysia. Sedangkan lainnya dari Filipina.
Edhy belum merinci opsi kerja sama apa saja yang akan ditawarkan. Namun, ia menjelaskan pemerintah tidak akan lagi melakukan penenggelaman terhadap kapal-kapal asing yang ditangkap.
Sebab, pemerintah kini mendorong kapal-kapal hasil sitaan itu dihibahkan kepada sekolah perikanan atau lembaga penelitian yang membutuhkan.
Lobi-lobi terkait kerja sama negara dan pemberian sanksi bagi kapal pencuri ikan berbendera asing pernah dilakukan Menteri Kelautan dan Perikanan sebelumnya, Susi Pudjiastuti. Tahun lalu, Susi bercerita bahwa KKP sudah mengupayakan terjalinnya komunikasi dengan duta-duta besar negara asing ihwal maraknya kapal yang masuk ke wilayah perairan Indonesia sejak 2015.