Lebih lanjut, Edhy menyebut KKP telah menangkap 69 unit kapal pencuri ikan sejak dirinya menjabat sebagai menteri selama delapan bulan. Berdasarkan data yang dihimpun KKP, kapal pencuri ikan terbanyak berasal dari Vietnam dan Malaysia.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan akan terus menjaga kedaulatan maritim Indonesia, khususnya di kawasan perbatasan.
"Mengenai kedaulatan maritim, kita tidak pernah kompromi dengan siapa pun," ujar dia dalam rapat bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, yang disiarkan secara daring, Senin, 22 Juni 2020.
Di Natuna, misalnya, Luhut mengatakan telah memberikan pesan secara kencang dan jelas kepada negara tetangga bahwa Indonesia tidak akan berkompromi terkait integritas wilayah Tanah Air. Ia pun menyatakan akan tegas terkait hal tersebut.
"Kita berteman boleh tapi jangan sampai ke sini, karena itu akan mengusik kita, kami akan tegas mengenai ini," ujar Luhut. "Kau boleh investasi di negeriku, tapi kalau soal territory integrity, kami tidak akan pernah diskusi mengenai itu."
Deputi Bidang Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Purbaya Yudhi Sadewa pernah menyebutkan pemerintah masih terus melakukan pengawasan kapal asing pencuri ikan alias di perairan Natuna. Sejumlah kapal pengawas tetap dioperasikan di sana.
Baca juga: Edhy Prabowo Sebut Biaya Penenggelaman Kapal Rp 100 Juta per Unit