TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Kang Emil mengatakan ada tiga anomali penggerak sektor ekonomi yang tumbuh di Jawa Barat saat pandemi Covid-19 yakni pertanian tumbuh sembilan persen, bidang logistik dan infokom, serta yang ketiga kesehatan.
"Ini menariknya ada tiga anomali penggerak ekonomi di Jabar yang tumbuh. Pertanian tumbuh sembilan persen, logistik tumbuh, infokom tumbuh dan kesehatan tumbuh," kata Kang Emil kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat rapat koordinasi di Makodam III Siliwangi Kota Bandung, Selasa, 11 Agustus 2020.
Selain itu, lanjut dia, hal lain yang di luar prediksi ialah sektor pendapatan dari pajak kendaraan bermotor saat pandemi Covid-19 juga malah naik.
"Jadi saya melihat kalau urusan kita permudah, rakyat disiplin, pendapatan daerah naik dari sisi pajak. Karena full digital kita kasih kemudahan, jadi pajak naik," kata dia.
Kepada Jokowi, Kang Emil mengaku sedih karena dari sisi ekonomi, sebelum ada pandemi Covid-19 jumlah warga Jabar yang mendapatkan subsidi hanya 25 persen dari total populasi namun saat ini bertambah menjadi 72 persen.
Baca Juga:
"Jadi sekarang ada 72 persen rakyat Jawa Barat itu tangannya di bawah Pak Presiden. Dari 50 juta jiwa hampir tiga per empat-nya sekarang posisinya meminta bansos," kata dia.
Ia mengatakan di tengah kondisi saat ini pihaknya berterima kasih pada Presiden yang memberikan uang pinjaman untuk daerah.
"Dan itu filosofinya (pinjaman dari pusat) ini menggantikan uang yang dipakai Covid-19 sehingga program lama bisa dihidupkan untuk menggerakkan ekonomi sampai Desember,” katanya.
Ia mengatakan penurunan ekonomi di triwulan dua 2020 hingga 5,9 persen sudah disikapi dengan perintah agar Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera membelanjakan anggaran pemerintah.
"Itu minus 5,9 karena PDRB kita di sektor manufaktur. Jadi kalau kondisi globalnya belum pulih, bagian utara yang merupakan rumah industri manufaktur, 60 persen di industri di Jawa Barat ini pasti terkena," kata Ridwan.
ANTARA