TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Eksekutif (CEO) Saudi Aramco Amin Nasser memperkirakan permintaan minyak di Asia berangsur pulih ketika ekonomi-ekonomi secara bertahap terbuka setelah pelonggaran lockdown atau penguncian virus corona Covid-19.
“Lihat Cina, permintaan bensin dan solar mereka hampir mencapai level sebelum Covid-19. Kami melihat bahwa Asia sedang meningkat dan pasar lain (juga),” katanya kepada wartawan melalui konferensi jarak jauh setelah Aramco melaporkan kinerjanya, Minggu, 9 Agustus 2020. “Saat negara-negara memperlonggar penguncian, kami memperkirakan permintaan akan meningkat.”
Sementara itu, Saudi Aramco masih berencana membayar US$ 75 miliar dalam bentuk dividen tahun ini, kata kepala eksekutif perusahaan pengekspor minyak terkemuka dunia itu.
“Kami bermaksud untuk membayar 75 miliar dolar AS, tergantung pada persetujuan dewan dan kondisi pasar,” kata Nasser setelah mengumumkan hasil kuartalan perusahaan.
Menurutnya, pembayaran kepada pemegang saham minoritas seperti yang dijaminkan dilindungi selama lima tahun.
Pada Sabtu pagi, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober turun 69 sen atau 1,5 persen, menjadi menetap di 44,40 dolar AS per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September merosot 73 sen atau 1,7 persen, menjadi berakhir pada 41,22 dolar AS per barel.
Untuk minggu ini, harga Minyak Brent melonjak 2,5 persen, sementara Minyak WTI terangkat 2,4 persen.
ANTARA