"Saat ini adalah justru demandnya yang enggak bergerak, jadi otomatis suplainya tidak berjalan. Sebagai contoh perbankan diberikan berbagai stimulus, tapi memang tak ada yang minta kredit, ya otomatis uangnya tidak bisa menyalurkan kredit jadi akhirnya dana PEN tidak terpakai," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Aviliani, dengan bantuan gaji tambahan bagi kelas menengah diharapkan dana PEN akan mudah direalisasikan dan dapat mendorong pertumbuhan konsumsi.
"Menurut saya sampai Desember akan menambah demand side. Begitu ada demand mulai meningkat maka suplai ikut meningkat," tuturnya.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Kamdani mengatakan bahwa pihaknya yang telah mengusulkan kepada pemerintah untuk memberikan BLT bagi para pekerja tersebut. Menurutnya, bantuan itu bisa meningkatkan data beli masyarakat di tengah dampak pandemi Covid-19.
"Ini salah satu yan sangat baik, karena selama ini kita selalu memperdebatkan realisasi yang perlahan dan kurang cepat. Ini suatu yang lebih cepat dan bisa langsung kepada yang membutuhkan," ucapnya.
Agar kebijakan ini dapat terealisasi dengan segera, Shinta mendorong kepada Kementerian Ketenagakerjaan untuk segera membuat regulasi penyaluran BLT tersebut. Menurutnya, hal ini dibutuhkan oleh masyarakat dalam waktu cepat.
"Jadi kami harap ini bisa dipercepat karena prosesnya nanti saat kondisi yang sudah dibutuhkan," ujarnya.