TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan teknologi Gojek memperkuat layanan pengiriman barang jarak dekat dengan fitur GoSend dan layanan belanja GoMart di masa pandemi Covid-19. Strategi ini merupakan upaya perusahaan untuk bertahan di tengah melemahnya permintaan di sektor transportasi.
"Dari sisi produk kami perkenalkan layanan baru seperti groseries. Lalu GoSend ditingkatkan. Jadi kalau sebelumnya mitra kami melayani orang (penumpang), sekarang barang," tutur Co-CEO Gojek Andre Soelistyo saat mengisi diskusi virtual program Ini Budi di Instagram Tempodotco, Sabtu, 8 Agustus 2020.
Pada Mei lalu, Andre mengatakan volume pengiriman barang dan permintaan terhadap layanan belanja mulai melonjak. Kondisi ini didorong oleh momentum Idul Fitri 1441 Hijriah.
Sementara itu bila dihitung dalam enam bulan terakhir, dua fitur layanan Gojek ini mengalami pertumbuhan sampai dua kali lipat. Namun, ia mengakui pertumbuhan dua fitur belum setara dengan pertumbuhan di lini transportasi seperti GoRide dan GoCar.
Di samping memperkuat sisi pengiriman barang dan belanja, Gojek berfokus terhadap fitur pesan antar makanan atau GoFood. Gojek mendorong para merchant-nya untuk menyediakan produk makanan siap saji atau froozen food yang bisa disimpan dalam jangka waktu lebih lama. Dengan begitu, para mitra UMKM pun tetap bisa bertahan menjual produknya dan mitra pengemudi juga dapat aktif melayani pesan antar tersebut.
Andre mencatat, selama pandemi, pemesanan terhadap GoFood tidak menurun. "GoFood masih bertahan karena kalau dulu orang di kantor pesan snack, sekarang orang di rumah beli makanan untuk sekeluarga. Volumenya mungkin terpengaruh, tapi value-nya lebih besar," ucapnya.
Lebih lanjut, GoJek juga mendongkrak bisnis pembayaran digital untuk memudahkan beragam transaksi di tengah pandemi, yakni melalui GoPay. Bekerja sama dengan pelbagai perusahaan dan perbankan, GoPay pun menyediakan layanan pembayaran yang lebih luas, misalnya untuk pembelian produk Google Play hingga subskripsi video.
Meski begitu, Andre mengakui pertumbuhan di lini-lini usaha perusahaan ini belum menutup penurunan dari sektor transportasi. "Kalau dilihat secara keseluruhan, volumenya masih turun karena transportasi sangat besar kontribusinya ke pertumbuhan," katanya.
Baca juga: Disuntik Modal oleh Facebook hingga PayPal, Apa Rencana Gojek Selanjutnya?