TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah membuka pendaftaran peserta program Kartu Prakerja gelombang keempat pada siang ini, Sabtu, 8 Agustus 2020, pukul 12.00 WIB. Proses pendaftaran penerimaan insentif tersebut sempat ditangguhkan selama lebih-kurang dua bulan untuk perbaikan tata-kelola manajemen.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin mengatakan pemerintah akan memprioritaskan peserta yang terimbas PHK atau dirumahkan sesuai data Kementerian Ketenagakerjaan.
"Kami akan prioritaskan penerima ini 80 persen dari data yg memang betul-betul sudah di-cleansing dari Kementerian Ketenagakerjaan, yaitu mereka yang terkena imbas PHK atau dirumahkan," tutur Rudi dalam konferensi pers virtual, Jumat, 7 Agustus 2020.
Pada gelombang keempat pembukaan pendaftaran Kartu Prakerja ini, terdapat sejumlah hal yang berbeda: mulai kuota peserta penerima manfaat hingga opsi pendaftarannya. Dihimpun Tempo, berikut pelbagai perbedaan tersebut.
1. Kuota Pendaftaran
Pada gelombang satu hingga tiga, pemerintah menetapkan jumlah peserta yang diterima hanya 160-200 ribu orang. Sedangkan pada gelombang ini, pemerintah meningkatkan kuota peserta mencapai empat kali lipat, yakni 800 ribu orang.
Pemerintah memang mengejar target total penerima Kartu Prakerja sebanyak 5,6 juta dapat terpenuhi hingga akhir Oktober nanti. Dimungkinkan, pada tahap selanjutnya, kuota peserta yang akan terjaring dalam program stimulus ini pun tak kurang 800 ribu orang per gelombang.
Meski jumlah kuota meningkat, pemerintah memastikan besaran insentif yang dikucurkan kepada peserta tidak berkurang. Nantinya, peserta akan menerima bantuan senilai Rp 3,55 juta yang diberikan dalma bentuk voucer pelatihan sebesar Rp 1 juta, dana segar Rp 2,4 juta, dan insentif survei Rp 150 ribu.
2. Batas Pendaftaran
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menjelaskan pihaknya belum memutuskan batas akhir pendaftaran Kartu Prakerja gelombang keempat. Ia hanya menyebut masa pendaftaran gelombang ini lebih lama ketimbang gelombang sebelumnya karena jumlah peserta yang akan diterima berlipat-lipat.