Jokowi lalu meminta para menterinya berani menentukan bandara yang berpotensi menjadi "international hub" dengan pembagian fungsi sesuai dengan letak geografis dan karakteristik wilayahnya.
"Saya mencatat 8 bandara internasional yang berpotensi menjadi 'hub' dan 'super hub', kembali lagi Ngurah Rai, Soekarno Hatta, Kualanamu, Yogyakarta, Balikpapan, Hasanuddin (Sulawesi Selatan), Sam Ratulangi (Sulawesi Utara) dan Juanda di Surabaya," ujar Jokowi.
Selain sektor penerbangan, presiden juga meminta para pembantunya melakukan lompatan di sektor pariwisata. Pengelolaan ekosistem pariwisata dan pendukungnya termasuk penerbangan, kata Jokowi, betul-betul harus didesain dengan manajemen yang lebih terintegrasi, terkonsolidasi dari hulu sampai hilir.
'Ini yang tidak pernah dilakukan mulai dari manajemen airline, manajemen bandara, layanan penerbangannya yang tersambung dengan manajemen destinasi, hotel dan perjalanan. Bahkan sampai kepada manajemen dari produk-produk lokal dan industri kreatif yang kita miliki," ujar Jokowi.