Di masa kepemimpinan Sonny, Asabri terkuak mengalami kinerja keuangan yang negatif akibat jebolnya investasi. Berbarengan dengan ribut-ribut saham gorengan PT Asuransi Jiwasraya (Persero), investasi Asabri dianggap turut memicu potensi gagal bayar klaim dari pemegang polis perusahaan.
Kabar adanya gagal bayar meruak pada 10 Januari lalu. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD kala itu mengungkapkan bahwa dia telah memperoleh informasi tentang masalah-masalah di Asabri.
"Saya mendengar isu korupsi di Asabri yang mungkin tidak kalah fantastisnya dengan Jiwasraya, di atas Rp 10 triliun gitu," tutur Mahfud.
Pada 2019, Asabri mencatatkan risk based capital (RBC) -571,17 persen dan jumlahnya diperkirakan akan membengkak pada 2020 menjadi -643,49 persen. Hal tersebut terjadi karena liabilitas perseroan senilai Rp36,94 triliun lebih tinggi dibandingkan dengan total aset senilai Rp 30,84 triliun.
Asabri pun menorehkan unrealized loss investasi saham dari program Tunjangan Hari Tua (THT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan Jaminan Kematian (JKm) senilai Rp 4,84 triliun. Hasil investasi perseroan secara keseluruhan pada 2019 pun tercatat negatif Rp 4,94 triliun.