TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi mencopot Sonny Widjadja dari kursi Direktur Utama PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau Asabri pada 4 Agustus 2020. Sonny yang telah menjabat di perusahaan negara sejak 29 Maret 2016 itu digantikan oleh Wahyu Suparyono.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan kontribusi kinerja Bapak Sonny Widjaja yang telah diberikan kepasa PT Asabri, dan menyambut baik Bapak Wahyu Suparyono dengan harapan dapat membawa kemajuan bagi PT Asabri,” kata Sekretaris Perusahaan Asabri Marizal Chaidir dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 5 Agustus 2020.
Erick telah melakukan perombakan pada kursi pimpinan Asabri sejak Januari lalu. Sebelum Sonny, dia lebih dulu memberhentikan Herman Hidayat dan Rony Hanityo Apriyanto dari jabatan Direktur Asabri.
Di masa kepemimpinan Sonny, Asabri terkuak mengalami kinerja keuangan yang negatif akibat jebolnya investasi. Berbarengan dengan ribut-ribut saham gorengan PT Asuransi Jiwasraya (Persero), investasi Asabri dianggap turut memicu potensi gagal bayar klaim dari pemegang polis perusahaan.
Kabar adanya gagal bayar meruak pada 10 Januari lalu. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD kala itu mengungkapkan bahwa dia telah memperoleh informasi tentang masalah-masalah di Asabri.
"Saya mendengar isu korupsi di Asabri yang mungkin tidak kalah fantastisnya dengan Jiwasraya, di atas Rp 10 triliun gitu," tutur Mahfud.
Sebetulnya, persoalan di Asabri telah terbaca oleh Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK sejak 2017. Hitungan awal auditor negara menaksir potensi kerugian investasi Asabri yang mengalihkan penanaman modalnya dari deposito ke penempatan saham langsung dan reksa dana sejak 2013, bisa mencapai Rp 16 triliun.