TEMPO.CO, Jakarta - Hasil analisis Supply Chain Indonesia atau SCI menunjukkan bahwa minusnya pertumbuhan di sektor logistik selama semester I 2020 didorong oleh merosotnya kinerja ekspor dan impor. Chairman SCI Setijadi menjelaskan, ekspor barang dan jasa sepanjang semester I 2020 telah terkontraksi 11,66 persen, sedangkan impor menurun 16,96 persen secara year on year.
"Ini disebabkan oleh penutupan gerai-gerai penjualan selama pemberlakuan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) di berbagai wilayah," kata Setiadji dalam keterangannya, Rabu, 5 Agustus 2020.
Di samping itu, penurunan di sektor logistik juga terjadi karena melorotnya permintaan lantaran lemahnya daya beli masyarakat. Kondisi ini pun berimbas pada pengurangan aktivitas produksi dan distribusi.
Adapun pada paruh pertama tahun ini, kinerja sektor logistik yang meliputi lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengalami kontraksi tertinggi. Minus pada sektor tersebut mencapai 30,84 persen secara year on year dan 29,22 persen q on q.