TEMPPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik atau BPS, Suhariyanto mengatakan relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada Juni membuat ekonomi RI mulai berdenyut kembali. "Beberapa indikator mulai mengalami perbaikan meskipun jauh dari normal," kata Suhariyanto dalam siaran langsung, Rabu, 5 Agustus 2020.
Dengan aktifitas ekonomi yang mulai bergerak, dia berharap pada Juli-September iramanya akan meningkat. Peningkatan terlihat dari transportasi udara internasional, yang naik 54,70 persen pada Juni bila dibandingkan bulan sebelumnya. Namun jika dibandingkan Juni 2020 dengan periode yang sama tahun lalu, masih minus 98,84 persen.
Untuk transportasi udara domestik naik 791,38 persen di Juni 2020 jika dibandingkan Mei 2020. Tapi jika dibandingkan Juni 2020 terhadap Juni 2019 minus 88,97 persen.
Angkutan kereta api penumpang naik 69,4 persen di Juni 2020 jika dibandingkan Mei 2020. Masih minus 73,53 persen jika dibandingkan Juni 2020.
Untuk angkutan laut penumpang naik 134,1 persen di Juni 2020 jika dibandingkan Mei 2020. Masih minus 72,67 persen jika dibandingkan Juni 2020.
Sedangkan tingkat hunian kamar naik 5,25 poin di Juni 2020 jika dibandingkan Mei 2020. Masih minus 32,57 poin jika dibandingkan Juni 2020.
Badan Pusat Statistik mencatat ekonomi Indonesia triwulan II 2020 terhadap triwulan II 2019 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 5,32 persen (y-on-y).
Adapun perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2020 mencapai Rp 3.687,7 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 2.589,6 triliun.