TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara meminta masyarakat untuk tidak khawatir dengan resesi. Sebab, menurut dia, yang perlu dilihat adalah tren pertumbuhan ekonomi pada kuartal III dan IV sebagai dampak pandemi Covid-19.
“Kita berusaha supaya kuartal III itu apapun trennya, pokoknya harus positif, artinya pertumbuhan ekonomi kuartal III harus lebih baik dari kuartal dua,” kata Suahasil dalam webinar Universitas Lambung Mangkurat dipantau di Jakarta, Selasa, 4 Agustus 2020.
Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) soal pertumbuhan ekonomi RI kuartal kedua 2020 mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi atau minus 5,32 persen pada kuartal II tahun 2020, atau makin jatuh ketimbang pertumbuhan ekonomi di kuartal sebelumnya sebesar 2,97 persen.
Dengan demikian, kontraksi ekonomi ini menjadi kontraksi kuartalan terbesar sejak dua dekade lalu. "Sejak triwulan I 1999 mengalami kontraksi sebesar 6,13 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto, Rabu, 5 Agustus 2020.
Suhariyanto juga mengimbau agar semua pihak membangun optimisme. Pasalnya, dia melihat adanya geliat ekonomi sejak relaksasi PSBB pada awal Juni lalu. "Meskipun masih jauh dari total. Jadi triwulan ketiga, harus menggandeng tangan sehingga geliat ekonomi bergerak."