Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengatakan maskapainya masih akan meninjau situasi sebelum menambah frekuensi penerbangan ke Bali. “ Volume memang mulai naik, tapi belum signifikan,” ujarnya.
Aktvitas rute Jakarta-Denpasar yang sebelumnya menjadi andalan manajemen Garuda masih terpuruk sejak terhantam pandemi. Di masa normal, maskapai bisa menerbangkan 16 penerbangan per hari. Namun, setelah pandemi hanya satu kali per hari.
Menurut Irfan, jumlah penumpang pun anjlok karena Pemerintah Bali sempat mewajibkan swab test Covid-19 untuk warga domestik yang ingin masuk. Saat aturan itu diterapkan, Garuda pernah hanya mengangkut 20 orang penumpang dalam satu pesawat ke Bali. Padahal di masa normal rata-rata kami bisa mengangkut 3.000 penumpang,” tuturnya.
Direktur Utama Batik Air, Achmad Lutfie, mengatakan perusahaannya juga masih memantau tingkat permintaan sejumlah rute ke Bali, seperti dari Jakarta maupun Surabaya. “Menambah penerbangan ke sana atau tidak tergantung volume booking tiketnya saja,” ucapnya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | YOHANES PASKALIS