Pada 31 Juli lalu, tercatat adanya 3.597 penumpang yang tiba dan berangkat dari bandara Bali. Jumlah itu meningkat menjadi 3.687 penumpang pada 1 Agustus 2020, dan naik lagi menjadi 4.961 penumpang pada keesokan harinya.
“Maskapai dan pengelola bandara terus mempromosikan safe travel karena level of confidence penumpang masih rendah dan mayoritas mereka enggan bepergian,” ujarnya.
Ketua Persatuan Maskapai Indonesia (Indonesia National Air Carriers Association/INACA), Denon Prawiraatmadja, mengatakan arus penerbangan domestik belum bisa dikembalikan pada kondisi 2018 dan 2019 lalu. Namun, operator penerbangan harus bisa mengejar peluang dari pasar penerbangan dalam negeri, baik segmen bisnis maupun wisata.
“Semester pertama tahun ini lalu lintas penumpang dari seluruh penerbangan berjadwal hanya 19 juta orang, jauh lebih kecil dibandingkan kondisi normal,” tuturnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa, mengatakan pemerintah juga mengebut pengembangan wisata di Bali Utara untuk mendongkrak kunjungan pelancong. Kawasan Bali Utara yang meliputi sebagian Kabupaten Buleleng dan kabupaten Singaraja itu akan diperkuat dengan atraksi wisata alam.
Ada juga pengembangan infrastruktur pendukung di kedua kabupaten, seperti Pelabuhan Celukan Bawang serta bandara di kawasan Kubutambahan. “Pengembangan destinasi Bali Utara dipercepat supaya tidak terjadi over crowded di selatan,” ucapnya dalam diskusi virtual.