Selain bercerita tentang pergerakan penumpang, Raditya mengakui bahwa perusahaan yang dibangun oleh Nadiem Makarim itu telah menunda sejumlah rencana investasi selama masa pandemi. Menurut dia, Gojek telah mengalihkan sejumlah rencana investasi ke pengembangan jaminan kesehatan, baik untuk mitra pengemudi maupun penumpang.
“Soal apa saja yang ditunda, tadinya kami mau bikin banyak lagi shelter. Tapi dengan adanya masa adaptasi kebiasaan baru, kami jadi lebih fokus ke upaya peningkatan jaminan kesehatan,” ujar Raditya.
Raditya menerangkan, Gojek kini telah membangun posko aman di 16 kota di Indonesia. Di posko itu, penumpang dan mitra pengemudi akan memperoleh fasilitas pengecekan suhu dan penyemprotan disinfektan.
Adapun khusus bagi pengemudi, Gojek tengah memperluas pemasangan partisi atau sekat pelindung, baik bagi mitra pengemudi ojek maupun taksi online (GoCar). “Kami memiliki tujuan, semua armada nantinya akan terpasang sekat pelindung,” tutur Raditya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA