7. Dana Murah
Dengan peningkatan giro tersebut, Bank BTN juga mencatatkan kenaikan dana murah (Current Account Savings Account/CASA)
sebesar 3,75 persen yoy dari Rp 92,83 triliun menjadi Rp96,32 triliun per semester persen 2020. “Secara bertahap kami terus meningkatkan porsi dana murah dengan memangkas porsi dana mahal,” tutur Pahala.
8. Dana Nasabah
Kinerja positif pada kredit dan DPK tersebut juga turut mengerek naik aset Bank BTN sebesar 0,68 persen yoy menjadi sebesar Rp314,60 triliun. “Kami juga berupaya terus memperbaiki proses bisnis sehingga dapat mempertahankan pertumbuhan
positif yang berkelanjutan,” kata Pahala. Ia mengimbuhkan, walaupun masa pandemi Covid-19, perseroan terus memupuk likuiditas.
9. LCR
Menurut Pahala, Liquidity Coverage Ratio (LCR) perseroan juga naik ke level 132,22 persen pada semester I 2020, dari 105,50 persen di periode yang sama tahun sebelumnya.
10. Permodalan
Permodalan (Capital Adequacy Ratio/CAR) Bank BTN juga menguat untuk menopang laju bisnis dari level 16,99 persen menjadi 19,1 persen per semester satu 2020. Dengan likuiditas ini, perseroan optimis akan dapat melalui masa pandemi dengan baik. Apalagi, profil restrukturisasi yang harus dilakukan perseroan pun diproyeksi turun drastis hingga akhir 2020.
“Di luar ekspektasi, restrukturisasi terus menunjukkan penurunan. Sehingga kami proyeksikan tren penurunan restrukturisasi tersebut akan berlanjut hingga akhir 2020”, tegas Pahala.