TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik atau BPS Suhariyanto mengatakan PSBB transisi telah memicu sektor perhotelan mulai berdenyut. Berdasarkan catatan BPS, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada Juni 2020 meningkat 5,2 poin dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
“Kenaikan TPK pada Juni 2020 dibandingkan dengan Mei 2020 terjadi di 31 provinsi,” ujar Suhariyanto di kantornya, Jakarta Pusat, Senin, 3 Agustus 2020.
Adapun TPK tertinggi tercatat di Provinsi Maluku sebesar 38,75 persen. Kemudian diikuti Provinsi Lampung 34,73 persen dan Provinsi Kalimantan Timur 34,62 persen. Sedangkan TPK terendah tercatat di Provinsi Bali yaitu sebesar 2,07 persen.
Meski demikian, BPS mencatat TPK hotel berbintang pada Juni 2020 masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya. Bahkan, terjadi penurunan 19,7 persen atau 32,57 poin secara year on year.
Di samping itu, BPS mencatat rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel klasifikasi bintang selama Juni 2020 ialah 1,69 hari. Periode lama menginap ini terjadi penurunan sebesar 0,08 poin ketimbang tahun lalu.
Pemerintah sebelumnya menggeber pemulihan tujuh destinasi wisata dengan menggenjot tingkat kunjungan melalui perjalanan dinas PNS. Hal itu tertuang dalam surat edaran Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang terbit pada 6 Juli 2020. Surat itu ditujukan untuk tujuh kementerian di bawah Kemenko Maritim dan Investasi.
Isi surat itu salah satunya meminta setiap kementerian dan lembaga untuk mempersiapkan matriks atau skema termasuk anggaran pelaksanaan perjalanan dinas ke Banyuwangi, Bali, Borobudur, Danau Toba, Kepulauan Riau, Labuan Bajo, dan Mandalika. Adapun pelaksanaan rapat ini dimulai pada akhir Juli hingga November 2020.