TEMPO.CO, Jakarta - Riuh lonjakan harga emas belakangan ini ternyata tak terlihat di toko-toko yang menjual perhiasan emas. Salah satunya tampak di lantai dua Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur yang sebagian besar dipenuhi oleh toko emas pada hari ini tampak lengang.
Salah satu asisten pemilik toko emas bernama Ingrid mengeluhkan minimnya para pembeli emas saat ini. "Kebanyakan yang datang adalah yang ingin menjual emasnya. Rata-rata toko mengalami nasib yang sama, makanya pada malas buka,” ucap dia ketika ditemui Tempo di Pasar Kramat Jati pada Sabtu, 1 Agustus 2020.
Kenaikan harga emas yang kini menembus Rp 1 juta lebih per gram, menurut Ingrid, juga ikut mempengaruhi daya beli masyarakat. Walhasil, mereka yang biasanya dengan berinvestasi di logam mulia itu tak jarang menjadi berpikir ulang.
Ingrid menjelaskan, di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, sulit memprediksi rata-rata berapa gram emas yang akan dibeli oleh masyarakat. “Sekarang orang belinya kecil-kecil,” ucapnya.
Hal senada disampaikan karyawan toko emas lainnya, Zul. “Sekarang kan harga emas lagi tinggi, untuk yang membeli sudah pasti berkurang,” ucapnya.