TEMPO.CO, Jakarta - Deputy Head of Digital Marketing, Corporate Secretary and Communications PT Mandiri Sekuritas Nadya Siregar memastikan bahwa tidak terdapat kasus positif Covid-19 di Kantor Mandiri Sekuritas. Pernyataan tersebut merespons pemberitaan mengenai klaster Covid-19 di perkantoran BUMN, di mana di dalamnya terdapat 1 kasus dari Mandiri Sekuritas.
"Konfirmasi ini kami sampaikan setelah melakukan proses swab test kepada para karyawan yang bekerja di kantor (Work from Office/ WFO)," kata Nadya dalam keterangan resmi, Sabtu, 1 Agustus 2020.
Nadya menjelaskan, Mandiri Sekuritas telah menjalankan sistem Work from Home (WFH) dan WFO secara bergantian sejak 16 Maret 2020. Selain itu, untuk mencegah penyebaran Covid-19, perusahaan juga mewajibkan penggunaan masker, physical distancing, menyediakan hand sanitizer di setiap ruangan area kantor, dan menjaga kebersihan kepada seluruh karyawan serta tamu di lingkungan kantor.
Segmen bisnis ritel Mandiri Sekuritas tercatat tumbuh pesat pada semester I/2020. Perseroan pun optimistis dapat terus mengerek jumlah investor ritelnya hingga akhir tahun nanti. Sepanjang paruh pertama 2020, anak usaha Bank Mandiri ini membukukan pertumbuhan investor ritel yang signifikan, baik secara jumlah nasabah maupun nilai rata-rata transaksi harian nasabah ritel.
Tercatat, selama enam bulan pertama tahun 2020, Mandiri Sekuritas mencatatkan peningkatan sebanyak lebih dari 26.000 nasabah baru untuk segmen retail menjadi total 145 ribu nasabah. Adapun nilai rata-rata transaksi harian nasabah retail yang naik 32 persen yoy menjadi Rp 396 miliar, ini kemudian berlanjut pada total pendapatan dari segmen ritel yang tumbuh 19 persen yoy.
Direktur Utama Mandiri Sekuritas Dannif Danusaputro menyebutkan pandemi mendorong masyarakat untuk mengelola keuangan lebih baik dan berinvestasi guna mengantisipasi kebutuhan dana darurat. Dengan begitu, lebih banyak investor baru yang masuk ke pasar.
“Selama WFH banyak investor baru terutama rirel yang masuk ke market. Dengan kondisi market tahun lalu yang tidak baik, isu pasar modal dan lainnya. Justru pas WFH memberikan kesempatan investor untuk investasi di saham yang fundamentalnya baik,” kata Dannif, Kamis, 23 Juli 2020.
BISNIS