Untuk memastikan pelaksanaan physical distancing, pihaknya juga menerapkan crowd management dengan membatasi jumlah pengunjung di suatu lokasi maksimal 25 orang. "Kami juga menerapkan Queue and Interaction Management dengan mengatur jarak antrian pengunjung sehingga dapat mencegah penumpukan pengunjung," tuturNgurah Ardita.
Selain itu, ITDC juga menggunakan sistem transaksi non-tunai atau cashless berupa penggunaan sistem Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk transaksi wisatawan di seluruh area The Nusa Dua sehingga mengurangi interaksi melalui sentuhan. Selain menggunakan QRIS, pengunjung dapat menggunakan debit dan kartu kredit semua Bank, E-Wallet, E-Money semua bank, dan Online Channel untuk bertransaksi.
The Nusa Dua dengan konsep One Stop Destination, menurut Ngurah Ardita, memiliki beragam pilihan beraktivitas dan kelengkapan fasilitas sehingga wisatawan dapat menikmati liburan dalam kawasan tanpa perlu keluar dari kawasan. "Wisatawan yang berkunjung ke The Nusa Dua, mereka dapat menikmati keindahan pantai yang membentang sepanjang 4 kilometer lalu menikmati suguhan budaya Tari Kecak di Pulau Peninsula," ucapnya.
Bagi pecinta olahraga, wisatawan dapat melakukan sejumlah aktivitas seperti melakukan yoga di Pulau Nusa Dharma, bermain golf di lapangan golf 18 holes berkelas internasional, bersepeda, surfing, berlari. Selain itu, wisatawan juga dapat melakukan green activity berupa penanaman karang, mengunjungi penangkaran penyu serta melakukan pelepasan tukik penyu ke laut.
Ngurah Ardita menyebutkan, salah satu keunggulan konsep One Stop Destination adalah penerapan protokol kesehatan yang ketat serta program promo oleh sejumlah tenant di kawasan The Nusa Dua dipromosikan secara gencar melalui berbagai platform sehingga mampu menumbuhkan kepercayaan dan kenyamanan bagi wisatawan untuk mulai berkunjung ke kawasan kami. "Kami berharap upaya kami ini dapat mendorong bisnis pariwisata The Nusa Dua dan Bali dapat mulai bangkit kembali," katanya.