Hingga penutupan sesi pertama bursa diramaikan berbagai transaksi perdagangan dengan total saham yang berpindah tangan sebanyak 9298 kali. Volume perdagangan mencapai 419.827 lot dengan total nilai transaksi Rp 219,3 miliar. Sedangkan 70 efek menguat harganya, 12 efek menurun, sedangkan 285 sisanya berada pada posisi stagnan.
Saham-saham yang mengalami nilai terbesar pada penutupan sesi pertama (top value) didominasi saham-saham blue chip (unggulan). Diantaranya dialami oleh saham Telkom dengan nilai Rp 56,6 miliar, diikuti Astra Internasional yang mencapai nilai Rp 49,8 miliar. Kemudian saham Gudang Garam yang berhasil mengumpulkan nilai Rp 18,5 miliar dan saham Indosat yang mencapai nilai sebesar Rp 4,5 miliar serta saham Sampoerna dengan nilai sebesar Rp 7,8 miliar.
Saham top looser antara lain adalah saham Semen Gresik yang melemah Rp 150 menjadi Rp 6000,- (2,44 persen). Diikuti saham BAT Indonesia yang melemah Rp 50 ke posisi Rp 6.350 (0,78 persen). Kemudian saham Akbar Indomakmus Ctimec melemah Rp 25 ke posisi Rp 500 (4,76 peren). Saham Jembo Cable Company melemah Rp 25 ke posisi Rp 190 (11,63 persen).
Saham dengan volume terbesar (top volume) dialami Astra Internasional dengan volume sebesar 57.928 lot. Diiitu saham Wahana Phonix yang memiliki volume 53.048 lot saham. Untuk saham United Tractor berada di urutan berikutnya yang berhasil menjual 44.989 lot saham serta saham Telkom yang terjual sebanyak 44.862 lot saham.
Saham top gainer dialami saham Multi Bintang Indonesia yang menguat Rp 500 menjadi Rp 21000 (2,44 persen) diikuti saham Telkom yang menguat Rp 125 menjadi Rp 2575 (5,10 persen). Saham Astra Internasional menguat Rp 100 ke level Rp 1750 (6,06 persen). Saham Internasional Nickel menguat Rp 100 menjadi Rp 5000 (2,04 persen). (Ika Wirastuti)