GP Farmasi menargetkan pada 2025 penjualan farmasi mencapai Rp 700 triliun. "Nilai itu terdiri dari penjualan untuk ekspor, domestik dan bahan baku," kata Tirto.
Namun, saat ini total penjualan produk farmasi pada 2019 kurang lebih masih sekitar Rp 80 triliun. Angka itu, kata dia, masih jauh sekali jika dibandingkan industri makanan.
Adapun pertumbuhan industri farmasi sejak 2016 hingga 2019 cukup menarik. Pada 2016 industri farmasi tumbuh 6,76 persen, 2017 tumbuh 3,48 persen, 2018 tumbuh 8,25 persen, dan 2019 tumbuh 9,75 persen.
"Tapi di 2020 kuartal I pertumbuhannya minus 1,2 persen," ujar dia.
Dia mengatakan pada 2010 hingga 2015, pertumbuhan farmasi hampir mencapai dua digit. "Namun sekarang kami sulit sekali, karena persaingan, karena juga mungkin situasinya yang terdepresi menahan pertumbuhan farmasi ini sendiri," kata dia.
HENDARTYO HANGGI