TEMPO.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) mencatat laba bersih pada semester I 2020 sebesar Rp 273,059 miliar. Angka ini anjlok sekitar 96 persen dibandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu, yang mencapai Rp 7,35 triliun.
Meski laba longsor, PLN masih mencatatkan kenaikan penjualan listrik sebesar 0,95 persen atau sebesar 1,129 GWh. Penjualan listrik yang pada semester I 2019 sebesar 118,522 GWh, kini menjadi 119,651 GWh.
Kenaikan penjualan ini menjadikan pendapatan PLN masih tumbuh 1,5 persen atau naik Rp 1,96 triliun. Pendapatan PLN pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 133,45 triliun, sementara saat ini menjadi Rp 135,41 triliun pada semester tahun berjalan. "Semua ini diperoleh dengan tarif tenaga listrik yang tidak mengalami perubahan sejak 2017," kata Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN Agung Murdifi melalui siaran pers, Selasa, 28 Juli 2020.
Secara keseluruhan, sepanjang semester 1 tahun 2020, PLN membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 139,78 triliun, naik 1,6 persen dibandingkan semester 1 tahun lalu. EBITDA perusahaan semester 1 tahun 2020 senilai Rp 35,29 triliun dengan EBITDA Margin sebesar 21,4 persen.