Untuk itu, setiap hari Minggu, Ganjar membantu warga yang ingin memasarkan produk mereka. Produk-produk ini bisa ditautkan dengan instagram Ganjar. Nanti, Ia akan memposting ulang melalui Instastory agar parap pengikutnya bisa ikut mengenal produk tersebut.
4. Bantu UMKM Lewat BUMDes
Promosi lewat Instagram bukan satu-satunya cara. Kini, Ganjar menggunakan instrumen belanja pemerintah untuk menggerakkan UMKM dan konsumsi di masyarakat. Salah satunya lewat bantuan sosial.
Ia memilih tidak menunjuk 1 hingga 2 supplier penyalur. Ganjar meminta bantuan PT Pos Indonesia untuk menyalurkan bantuan sosial yang harus dibeli dari dua tempat, Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes dan toko kelontong masyarakat.
BUMDes pun bisa blusukan ke kampung-kampung membeli beras petani yang sedang panen. Beras diambil PT Pos dan disalurkan ke masyarakat miskin yang terdampak Covid-19. Maka dengan anggaran yang ada sekitar Rp 1 triliun, BUMDes dan toko kelontong pun bisa tetap hidup.
Cara lain meminta dinas-dinas membeli produk dari UMKM. Contohnya, kata Ganjar, ketika Dinas Kesehatan ingin membeli hazmat, maka bisa dibeli ke masyarakat yang memproduksinya.
Lalu untuk proyek infrastruktur, Ganjar Pranowo meminta dilakukan perubahan cara kerja. Dari biasa padat mesin menjadi padat karya. Sehingga, pekerja bisa diserap dan diberi upah. "Anggap aja abis merdeka, orang pakai cangkul semua," kata dia.
5. Sebanyak 17 Perusahaan Multinasional Antre Masuk Jateng
Di sisi lain, tetap ada peluang baru di tengah gelombang PHK ini. Salah satunya yaitu dari 17 perusahaan multinasional asal Amerika Serikat, Korea Selatan, Taiwan, hingga Jepang yang berminat masuk ke Kawasan Industri Terpadu di Batang, Jawa Tengah.
Lahan 450 hektare bakal disiapkan hingga akhir tahun ini, sebagai tahap awal pembangunan 4.000 hektare kawasan. Targetnya sudah ada groundbreaking Januari 2021 ini. "Komitmen mereka oke," kata Ganjar Pranowo.